Hikayat cinta di sebalik sepasang gelang pusaka. The love story behind the pair of heirloom.
Gelang kaki pusaka ini dimilik oleh sebuah keluarga yang telah lama menetap di Seremban yang ingin menyampaikan sebuah cerita cinta yang
cukup istimewa buat kita semua.
Nieza (bukan nama sebenar) di mana nenek dan datuknya berasal dari golongan bangsawan dan datuknya
juga adalah antara orang yang terkaya pada ketika itu seorang pengarah tanah dan lombong di zaman pendudukan British dan memiliki lapisan tanah dan lombong di seluruh pelosok negeri.
Pada masa itu hanya keluarga mereka yang mampu memiliki
sebuah bangsal kuda dan ini telah membawa kerabat Raja datang
meminta susu daripada seekor kuda putih milik nenek Nieza.
Sultan pada masa itu gering dan Tok Dukun mempreskripsi
susu kuda putih untuk merawat baginda.
Pemangku Raja ditugaskan untuk mengutip susu
dan pada masa yang sama telah jatuh hati dengan ibu saudaranya yang cukup
jelita lalu megahwininya.
Dan gelang kaki ini merupakan antara salah satu barangan
di dalam dulang hantaran daripada kerabat Raja yang berusia melebihi
100 tahun yang lalu.
Dan kini Nieza ingin menjual gelang kaki tersebut
dan saya diamanahkan untuk membuat urusan penjualan. Namun begitu kami tidak
dapat mengenal pasti ketulenan gelang tesebut samada ia diperbuat daripada tembaga
ataupun suasa.
Jadi kami ingin membuka tender kepada anda untuk
memberi harga jualan yang sewajarnya untuk kami pertimbangkan.
Dan kami juga ingin mengingatkan anda bahawa
gelang ini cukup rare dan penuh dengan nilai sentimental dan sejarah serta
tidak sewajarnya dinilai pada harga pasaran semasa.
Sila email saya di sungaiwang@gmail.com
Mekasih.
The love story.
Nieza (not her real name) where her grandparents was from a 'landed gentry' family and her grandfather was one of the richest man in the state.
He was the director of lands & mines back then during the British occupation hence owning loads of lands & properties.
And during that period they were the only family that had a horse stable and that has brought the Royal family to her grandfather's house seeking for milk from a white horse owned by her grandmother.
The Sultan then was ill and the Tok Dukun at that time prescribed consumption of fresh milk from a white female horse.
The crown prince came to collect the milk & at the same time fell in love with one of her beautiful Aunt & married her.
And this the pair of anklet was on the tray of hantaran (jewellery gifts) from the Royal family and that was way back, more than 100 years old.
Today Nieza wishes to sell it and I have been asked to help bridge the deal. We do have some problems identifying the type of alloy where it could be copper or suasa (375 Gold) and the weight of the pair is a whopping 88.21 grams
So we're letting you to make us a fair offer and all correspondence is via email only.
But let us remind you that this is a rare item rich in heritage so please do not only price it at today's market value but on its intrinsic and historical value.
Kindly email me at sungaiwang@gmail.com
Hantaran orang dulu-dulu sememangnya berat-berat belaka 88.21gram! At a whopping 88.21 grams and back in those days the gifts were like the heavier the better. |
Comments
Post a Comment